Alhamdulillah, atas izin Allah Yang Maha Kuasa pemberi jalan kepada para pejuang mimpi, akhirnya kisah ini mampu terhampar dengan lancar tanpa hambatan.
Bersyukur dan terima kasihnya untuk keluarga yang telah menjadi rumah hati yang luar biasa! Khususnya, kedua orang tua tercinta, yang tidak pernah membebani untuk menjadi mereka, bahkan rela melepas demi sebuah mimpi, melepasku agar bisa sahabat dunia yang baik.
Hari ini teman kita akan menitip sebuah harapan lewat tulisan, Seorang perempuan yang bernama Delvianti Ramadhani, saat ini masih menjalani pendidikan di Institut Agama Islam (IAI) As'adiyah Sengkang.
Mari kita simak :
"PEMBUNUH YANG TAK TERLIHAT"
Esoknya setelah mimpi itu di telan waktu
Kuperkirakan ia hanya sebuah benalu yang menggelantung pada gagang pintu
Namun, dimalam berikutnya..
Ia kembali datang di mimpiku
Dan anehnya ia tak bersuara dan mengelabuiki seperti hantu..
Berlari dengan gesit
Menyebar sesuai putaran waktu
Mencekik....
Meremuk....
Dan membantai sepilu ngilu
Hingga, separuh bumiku hanya dipenuhi oleh jasad yang terbujur kaku...
MIRIS!
Sangat miris!
Setelah meredam sesak keringat dinginku
Aku bangun untuk bersimpuh pada kiblatku
Dan aku menemukan dunia terobrak-abrik
Manusia terpontang-panting juga terbirit-birit
Lalu, berkeliling hingga jatuh...
Disudut jendela kamarku
Mereka seperti jasad yang dirasuki oleh iblis bengis
Dan menjadi warisan tanah tua yang dulu
Inikah arti mimpiku?
Hadirmu adalah racun yang menarik paksa ruh bumiku!
Seperti belati yang kau tancapkan pada bumiku
Lalu tertawa dengan angkuh!
Ibadah di rumah Tuhanku
Dan toleran kepada saudaraku
Kau tangguhkan sesuai kehendak hatimu
Ataukah kau memang adalah serdadu berdarah dingin pembawa malapetaka
Untuk kami yang pembual dan kehilangan akal untuk patuh.
Oleh :
DELVIANTI RAMADHANI
delviantiramadhaniafita@gmail.com
Mahasiswa IAI As'adiyah Sengkang
No comments:
Post a Comment