Saturday, April 18, 2020

UJIAN KEIMANAN SEORANG HAMBA

Ditengah ramainya wabah virus corona di Indonesia. Banyak masyarakat di kota hingga ke pelosok pedesaan masih sibuk dengan aktivitas mereka hingga masih berdesak-berdesakan di jalan raya demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga masing-masing. Diantara mereka ada yang sudah waspada. Tapi ada juga yang masih lengah dan menganggap remeh konsensus ulama dan anjuran pemerintah.

Kadang ada kalimat yang terlontar, "wabah ini Allah yang menurunkan ini semua untuk menguji keimanan para hamba-hamba-Nya", gak perlulah khawatir apalagi harus takut secara berlebihan. Biasa ajalah... kan udah doa, ibadah kita lancar, kita pasrahkan aja sama yang di atas. Hidup mati kan sudah pasti di tangan Tuhan. Mungkin ada yang bertanya-tanya? Mengapa Tuhan memberikan cobaan seberat ini? Apakah kita bisa menghadapi semua masalah ini dengan sabar dan ikhlas.

Dibawah ini sebuah cerita perlu kita coba renungkan dengan bijak:
Pada suatu hari terjadi bencana di sebuah kota, karena hujan turun deras berkepanjangan. hingga akhirnya permukaan sungai pun mulai meluap, semakin lama semakin naik dan akhirnya terhadilah banjir besar. Ketika banjir sudah sampai di ketinggian lutut orang dewasa. Banyak orang sudah mulai mengungsi dari kota tersebut. Karena takut kalau permukaan air semakin tinggi.
Berbeda dengan yang lainnya. Ada seorang pemuda yang tampak tenang tinggal di rumah. Akhirnya datanglah truk tim penyelemat, berhenti di depan rumah pemuda tersebut dan mengajaknya, "ayo cepat masuk ke truk ini, nggak lama lagi nih banjir akan semakin tinggi.
Tapi pemuda itu menjawab, "Nggak apa-apa tenang saja". Kamu terus  saja menolong orang lain, Saya pasti akan ditolong dan diselamatkan oleh Tuhan. saya ini kan sangat raji ibadah dan berdoa,. Setelah beberapa kali membujuk akhirnya tidak bisa. Akhirnya truk tim penyelemata tersebut melanjutkan  perjalanan untuk menolong yang lain.
Permukaan air semakin lama semakin tinggi mencapai 1.5 meter pemuda tersebut masih di rumah duduk di atas lemari. Lalu datanglah regu penolong dengan membawa perahu karet dan berhenti di depan rumah si pemuda tersebut, "Ayo, cepat bergegas ke sini naik perahu karet ini", karena keadaan semakin tidak terkendali, kemungkinan air akan lebih meninggi lagi, Ayo cepat sebelum terlambat.
Lagi-lagi pemuda  itu berkata, "Nggak usah deh terima kasih". Tapi nggak usah nolongin saya. Saya kan orang yang beriman saya sudah berdoa kok. Saya yakin Tuhan akan menyelematkan saya dari keadaan ini.
Perahu dan regu penolong pun pergi tanpa membawa pemuda tersebut. Dan sesuai prediksi banjir semakin besar dan kali ini sudah banyak rumah yang tenggelam. Air sudah menutupi atap dan pemuda itu rupanya masih saja duduk diatas atap sambil terus berdoa. Lalu datanglah regu penolong yang memakai helikopter.
Regu penolong melihat pemuda tersebut dan langsung melempar tangga tali dari atas helikopter dan terdengar suara megaphone, "Pak, cepat ayo pegang tali itu naik kesini sebelum terlambat.
Tapi lagi-lagi pemuda itu menjawab dengan berteriak:"Nggak usah khawatir, saya ini orang beriman dan rajin berdoa. Tuhan pasti akan menyelamatkan saya, Pungkasnya.
Dan ketinggian air semakin lama semakin tinggi dan akhirnya seluruh rumah di kota tersebut terendam seluruhnya.
Anda mungkin bertanya bagaimana ya nasib si pemuda tersebut? Pemuda tersebut akhirnya mati tenggelam. 
Di alam kematian dia pun dihadapkan pada Tuhan. Dan pemuda tadi langsung protes kepada Tuhan.
"Tuhan aku sudah ibadah dan berdoa kepada-Mu", selalu ingat kepada-Mu. Tapi kenapa aku tidak engkau selamatkan dari banjir itu? Tuhan menjawab dengan singkat, "Aku selalu mendengar doa-doamu". Untuk itulah Aku mengirimkan truk, perahu karet dan terakhir helikopter. Tapi kenapa kamu tidak peduli? Kenapa kamu acuh?
Pemuda tersebut pun menangis. Dia merasa begitu bodoh, Salah kaprah terhadap takdir Tuhan, bahwa dia tidak menyadari pertolongan itu. Tapi apa daya? Semua sudah terlambat.
Jadilah orang bijak dalam menghadapi masalah atau wabah Coronavirus Disease 19 dalam kondisi seperti ini.  Apakah kita diam, acuh atau cuek saja? ataukah kita berjuang sekuat tenaga dan pikiran untuk mencari jalan keluar untuk masalah yang kita hadapi?

Bukankah agama mensyariatkan kepada umatnya agar berusaha mencari jalan keluar untuk semua masalah termasuk menghilangkan wabah yang sedang kita hadapi bersama. Semoga wabah ini segera berakhir

Mari saling menjaga, Indonesia Bisa

Simak juga : https://www.youtube.com/watch?v=puU90XOCTow

Editor: Tim PenaCendekia7

No comments:

Post a Comment