Thursday, May 7, 2020

MEMAAFKAN ORANG LAIN, SULITKAH...

Salah satu keistimewaan bulan suci Ramadhan adalah setiap kesalahan dan dosa yang kita perbuat Allah akan ampuni. Namun tidak dengan kesalahan dan kebencian kita terhadap orang lain. Allah akan mengampuninya tatkala kita telah saling memaafkan satu dengan yang lainnya. 

Sebagai manusia tentu tidak kita pungkiri bahwa manusia tak dapat hidup sendiri-sendiri atau terpisah dari lingkungan sosialnya. Namun satu yang perlu disadari bahwa setiap orang memiliki kepentingan dan berbagai ragam keperluan untuk memenuhi hajat hidupnya. Nah, apabila pada titik ini masing-masing individu tidak bisa saling mengerti dan saling memahami satu sama lainnya. Antara satu orang dengan yang lainnya akan saling berebutan mengedepankan kepentingan atau kebutuhan masing-masing dan tak mau saling mengalah. Bisa jadi pertikaian itu akan mudah tersulut.

Salah satu kewajiban yang sangat mendasar yang harus dipenuhi oleh setiap orang tatkala hendak menjalin hubungan kemanusiaan dengan sesamanya adalah kesiapan untuk saling memaafkan kesalahan masing-masing. Seperti yang disampaikan di dalam QS. Al-Imran: 134
وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ 

… dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Apa yang tertulis dalam ayat tersebut memang sangat luar biasa. Penekanannya adalah memberi maaf kepada orang lain bukan meminta maaf. memang pada kenyataannya, acapkali kita menjumpai orang yang amat mudah meminta maaf kendati tak lebih sekedar basa-basi, lantaran diucapkan sebelum ia melakukan apapun! Namun sangat jarang menemukan orang mau memberi maaf. Sifat pemaaf merupakan penjelmaan lahiriah dari kehendak dan mawas diri yang kuat, serta perpaduan antara keteguhan hati dan kekuatan pikiran. Orang yang mudah memberikan maaf kepada orang lain akan merasakan ketenangan batin yang sedemikian indah. Itu terjadi lantaran seluruh tekanan jiwa yang menyumbang segenap pembuluh darah seakan-akan terbuka.

Salah satu beban psikologi yang begitu berat dirasakan oleh dan efeknya berbahaya bagi kehidupan manusia adalah permusuhan dan memendam perasaan benci terhadap orang lain. Saking beratnya, penyakit tersebut dapat mempengaruhi kebahagiaan dan ketenangan manusia. Benci dan dendam tumbuh dari sifat amarah yang dapat merusak keseimbangan ruhani.

Meryy Riana mengatakan bahwa  ada 5 alasan kenapa setiap orang sulit memaafkan, yaitu :
  1. Kekecewaan Besar, bahkan sampai menimbulkan trauma, kadang kita tidak bisa menerima perlakuan orang lain, apalagi kalau itu dilakukan oleh orang-orang yang sangat dekat dengan kita. Orang yang paling sulit dimaafkan itu adalah orang-orang yang justru dulunya memiliki hubungan yang dekat dengan kita. Semakin dekat hubungannya semakin besar juga kekecewaannya ketika dia berbuat salah, juga semakin sulit kita memaafkannya.
  2. Emosi Masih Tinggi, ibarat luka, masih baru, masih berdarah-darah. Kalau kesalahannya baru saja terjadi pasti luka perasaannya masih membekas, emosi masih tinggi, wajarlah kalau masih sulit memaafkan. Tapi bukan berarti hanya kesalahan yang baru saja yah yang sulit untuk di maafkan, kesalahan yang sudah lama pun lukanya masih ada sampai sekarang. Karena walaupun kesalahannya sudah lama, ibaratnya, luka belum kering kamu korek terus ya lukanya juga tidak akan kering dan tidak akan sembuh total. Dan semakin besar lukanya, semakin busa pula proses penyembuhannya. Luka fisik saja butuh waktu apalgi luka hati.
  3. Sikap orang yang berbuat kesalahan, tadinya sih saya mau maafin, tapi orangnya belagu amat, bikin sebel. Bukannya rendah hati malah sikapnya arogan, gimana mau di maafin, bikin kesel saja. Kadang mereka yang berbuat salah tidak merasa bersalah, dan tindakan seperti itu yang kadang membuat kita sulit untuk memaafkan.
  4. Melanggar Prinsip, ada hal-hal yang masih dalam batas wajar, masih bisalah dimaafkan, tapi ada hal-hal juga nih yang sudah terlalu kelewat batas, melanggar prinsip yang tidak bisa dimaafkan. "Kalo dia menghina saya sih, saya masih cuek, tapi kalau dia menghina keluarga saya, orang yang saya sayangi tidak akan pernah saya maafkan. Itu melanggar prinsip.
  5. Ego atau harga diri, " enak saja dimaafin, orang dia minta maaf juga enggak kok, merasa bersalah aja nggak ngapain saya maafin, entar malah ngelunjak lagi, mana harga diri saya, itukan masalah hati. Saya itu bukan alas kaki yang walaupun diinjak-injak orang masih selalu welcome. Enggak ya saya tuh punya harga diri.
Lima alasan inilah kadang membuat seseorang sulit untuk memaafkan orang lain. Dan kita percaya bahwa setiap orang memiliki alasan tersendiri untuk bisa memaafkan atau tidaknya seseorang di dalam hidupnya. Itu sepenuhnya hak kamu dan saya menghargai hal tersebut. Tapi ingat bahwa jalan satu-satunya yang dapat dilakukan untuk memperoleh keharmonisan ruhani, kesadaran dan ketinggian mentalitas kita adalah ketika kita telah mampu mengusir dan menghapus noda kebencian dari hati kita. Dan hanya dengan itulah kemudian semua pranata sosial budaya dapat dibangun dalam  komunitas manusia. Dengan menghapus kebencian dan dendam maka hati dan akal akan lembut dan sejuk. dan hal itu akan semakin menguatkan benteng pertahanan dalam dirinya terhadap hasutan dan propaganda  setan. 
"Sebuah hubungan akan kembali normal setelah saling Memaafkan, Mari saling merangkul untuk meraih tujuan yang sama"
Sumber Bacaan:
  1. Rudhy Suharto, Renungan Jumat; Penyuluh Akhlakul Karimah, 2002
  2. Merry Riana, 5 Alasan Kenapa Kamu Sulit Memaafkan
Oleh:
NURDIN ZAINAL

No comments:

Post a Comment