Thursday, May 7, 2020

TASAWUF SOSIAL

Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun aspek dhahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi. Secara etimologi, pandangan umum mengatakan bahwa tasawuf  berasal dari kata Suf yang berarti kain wol, ini merujuk kepada jubah sederhana yang dikenakan oleh para asetik muslim. Ada juga yang berpendapat bahwa sufi berasal dari kata Saf yakni berisan dalam sholat. Suatu teori etimologis yang lain menyatakan bahwa akar kata sufi adalah Safa yang berarti kemurnian. Hal ini menaruh penekanan pada sufisme yang sangat memperhatikan kemurnian hati dan jiwa.

Tasawuf mempunyai sumber yang sangat kuat di dalam Al-Qur'an dan Hadis. Al-Qur'an memerintahkan untuk mensucikan jiwa pada QS. Al-A'la: 14-15
قَدۡ أَفۡلَحَ مَن تَزَكَّىٰ وَذَكَرَ ٱسۡمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ  
Terjemahnya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
Mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada Allah Swt pada QS. Al-Bayyinah: 5
وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ  
Terjemahnya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Dan membentuk pribadi yang berakhlak mulia pada QS. Al-Isra: 7
إِنۡ أَحۡسَنتُمۡ أَحۡسَنتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡۖ وَإِنۡ أَسَأۡتُمۡ فَلَهَاۚ...
Terjemahnya: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,..
Begitu pula dengan hadis Rasulullah Saw tentang kesucian jiwa dimana Rasulullah Saw berdoa kepada Allah Swt.
للَّهُم آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكَّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

Artinya: Ya Allah, berikanlah ketakwaan kepada jiwaku, sucikanlah jiwaku,. Engkaulah sebaik-baik Zat yang dapat menyucikannya. Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya. (HR. Muslim no. 6844 dari Sahabat Zaid bin Arqam ra)
Beberapa langkah menuju kesucian jiwa yang  dianjurkan oleh ahli tasawuf antara lain meliputi tiga cara yiatu:
  1. Takhalli, yakni mengosongkan diri pribadi dari perbuatan-perbuatan dosa dan maksiat. Ini merupakan langkah pertama yang ditempuh seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Karena dosa dan maksiat merupakan penghalang utama, tertutupnya komunikasi spritual antara seorang hamba dengan Tuhannya.
  2. Tahalli, yakni mengisi dan menghiasi diri pribadi dengan perbuatan-perbuatan baik dan terpuji. Ini merupakan langkah selanjutnya yang ditempuh setelah seseorang betul-betuk telah menghilangkan kebiasaan buruknya. Hal-hal yang baik dan terpuji tersebut terpancarkan dalam wajah sang penempuh jalan menuju Allah Swt.
  3. Tajalli, Yakni tersingkapnya dan terbukanya tabir yang selama ini  menghalangi komunikasi spritual seorang hamba kepada Tuhannya sehingga muncullah hakikat yang selama ini dicari oleh sang penempuh jalan menuju Allah Swt. yang perlu digaris bawahi dalam hal ini adalah seorang penempuh jalan tidak boleh terlena dalam tingkatan ini, karena godaan semakin kuat, dan jangan terlalu cepat puas mendapatkan tingkatan ini.
Tasawuf  oleh sebahagian orang identik dengan kesendirian, membelakangi dunia, bersemedi sendiri dalam keheningan. Namun sesungguhnya, tasawuf mesti juga tampil dalam ranah sosial. Tasawuf sosial diidentikkan dengan menemukan jalan menuju Tuhan ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dan Selanjutnya menghaddirkan Tuhan di dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Tasawuf sosial menjadikan seorang sufi tampil dalam kegiatan bermasyarakat tanpa meninggalkan dzikirnya, tanpa sedikit pun melupakan Tuhannya.

Beberapa langkah yang ditempuh dalam tasawuf sosial antara lain meliputi:
  • Mengosongkan diri dari dosa sosial kita (Takhali) seperti buruk sangka kepada orang lain, provokasi, ghibah dan seterusnya.
  • Mengisi diri dengan pribadi yang baik dan penuh kepedulian sosial (Tahalli) seperti mengikuti gotong royong, berorganisasi, bantuan kemanusiaan.
  • Tersingkapnya dan terbukanya tabir Tuhan sehingga nampak hakikat Tuhan yang sangat memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Tasawuf Sosial mempunyai kaitan erat dengan Tasawuf Modern yang digagas dengan oleh Buya Hamka.
"Mari berjalan menuju Allah Swt bersama masyarakat".

Sumber Bacaan:
Oleh:
TARMIZI TAHIR
Pembina Ma'had Aly As'adiyah dan
Dosen di IAI As'adiyah Sengkang

No comments:

Post a Comment