Tuesday, May 12, 2020

METODE MENDIDIK ANREGURUTTA H. M. AS'AD

Pada fase awal Madrasah Arabiyah Islamiyah yang di gagas oleh Anregurutta Muhammad As'ad berkembang sangat sederhana, hingga akhirnya bisa mencapai kemajuan yang pesat dan alhamdulillah sampai sekarang masih survive.

Kemajuan yang dialami MAI (Pesantren As'adiyah) hingga sekarang tentu tak lepas dari Sang Pendiri, Anregurutta H. M. As'ad sangat menyadari bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi umat Islam, karena sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Olehnya itu pula, Anregurutta H. M. As'ad tidak pernah membatasi apalagi menghalangi umat untuk datang belajar pada Anregurutta, Anregurutta tidak memandang stratifikasi sosial mereka yang datang untuk belajar. Karena Anregurutta sangat menjungjung tinggi persamaan hak dalam bidang pendidikan.

Anregurutta H. M. As'ad sebagai seorang ulama yang mengerti tentang pendidikan tentu memperhatikan metode yang digunakan dalam mendidik para santrinya, dan terikat oleh satu metode, tetapi Anregurutta memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan, tepat dan cocok untuk digunakan dalam satu mata pelajaran. dibawah ini beberapa metode mengajar yang digunakan Anregurutta H. M. As'ad dalam madrasah dan pesantrennya.
  1. Metode Ceramah, sebuah metode yang menitik beratkan pada penuturan secara lisan oleh guru kepada santrinya. Anregurutta dalam mentrasfer ilmunya ke santrinya, santri harus fokus dan tidak memperhatikan hal-hal lain yang akan mengganggu konsentrasinya. Santri memperhatikan dan menyimak dengan baik penjelasan Anregurutta, sehingga apa yang diterangkan dapat dipahami dengan baik dan melekat dihati santri. 
  2. MetodeTanya Jawab, metode ini dimaksudkan untuk mengevaluasi daya serap para santri dalam menerima pelajaran, serta mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan atau untuk mengetahui tingkatan pemikiran setiap santri. Cara seperti ini dilaksanakan pada awal, pengertengahan, atau akhir pembelajaran. Anregurutta H. M. As'ad, sebelum memulai pelajarannya terlebih dahulu memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada santrinya yang rajin menelaah pelajaran-pelajarannya.
  3. Metode Diskusi, metode ini untuk merangsang santri berpikir dan mengeluarkan pendapatnya dan ikut menyumbangkan pikiran dalam suatu masalah secara bersama-sama. Metode ini diterapkan oleh Anregurutta H. M. As'ad untuk menambah pengalaman kepada para santri-santrinya agar senantiasa mendiskusikan materi-materi pelajaran yang baik yang akan dipelajari maupun yang telah dipelajari. Selain itu untuk mengetahui kemampuan santri-santrinya untuk mempergunakan literatur dan menginginkan agar para santrinya berpandangan luar terhadap suatu masalah, sehingga mampu mengemukakan pendapatnya sendiri. Pada momen ini Anregurutta H. M. As'ad melatih para santrinya untuk berani mengemukakan pendapat yang merupakan hasil analisanya sendiri.
  4. Metode Resitasi atau Pemberian Tugas, metode ini di pergunakan oleh Anregurutta H. M. As'ad  terhadap tingkat Tsanawiyah. Pada saat selesainya suatu pelajaran, Anregurutta H. M. As'ad menunjuk salah seorang santrinya untuk maju kedepannya menerangkan kembali apa yang telah dipelajarinya, dan yang lainnya ditugaskan  mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada yang menerangkan. adakalanya Anregurutta H. M. As'ad  menunjuk santrinya mengajar di kelas yang lebih rendah secara bergilir, dan sebelum mengajar, santri tersebut terlebih dahulu mempraktikkan di depan teman sekelasnya dan diawasi oleh Anregurutta H. M. As'ad. Dengan latihan dan praktek mengajar yang dilakukan dalam metode resitasi tersebut sangat besar manfaatnya. Metode tersebut mampu melahirkan kader-kader guru yang cakap dan terampil serta dapat mengaplikasikan ilmunya pada MAI.
Inilah yang menjadi kehebatan, kefasihan dan kecerdasan Anregurutta H. M. As'ad. Hal itulah yang kemudian menunjang kiprahnya dalam mengemban amanah sebagai pewaris para nabi. Anregurutta meninggal di usia  45 Tahun, namun warisannya sangat melimpah dan amat berharga bagi kita semua sampai hari ini. Pondok Pesantren As'adiyah adalah warisan yang harus tetap terpelihara dan terjaga dengan baik. Semoga manfaat untuk kita semua.

Sumber Bacaan:
  1. Muh. Hatta Walinga, Warisan Intelektual Sang Maha Guru; Biografi K.H. Muhammad As'ad, 2017

No comments:

Post a Comment