Monday, May 4, 2020

SEMBAKO DAN KISAH ABDURRAHMAN BIN AUF

Ditengah keresahan masyarakat Dunia, termasuk negeri kita Indonesia menghadapi covid-19, pemerintah tampil memberikan harapan dengan cara melancarkan beberapa program antara lain:  Pembagian sembako, Tunjangan Rp. 600.000 /Bulan (selama 3 bulan), 
Listrik Gratis, Penangguhan pembayaran cicilan.

Harapan pemerintah dari program tersebut adalah memberikan keringanan kepada masyarakat akibat kemerosotan ekonomi yang melanda saat ini. Namun, tidak sedikit masyarakat yang bertambah pesimis, betulkah bantuan tersebut akan merata secara adil? Jangan sampai ada potongan dari bantuan tersebut. Namun yang lebih mengherankan, ada seorang kakek yang menolak bantuan tersebut dan berkata: "Tuhan telah memberikan saya sepuluh jemari untuk bekerja." Wow, inilah yang diharapkan. Kemandirian Bangsa. Ditengah kemerosotan ekonomi sekarang ini. memaksa kita harus bangkit dan optimis untuk giat bekerja, berusaha dan berkarya guna. Di bawah ini kisah inspiratif dari kemandirian dan kesederhanaan sahabat nabi yang terkenal kaya raya yaitu Abdurrahman bin Auf.

Abdurrahman bin Auf termasuk golongan sahabat yang paling awal masuk Islam. Berselang dua hari setelah Islamnya Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ia turut dalam hijrah bersama sahabat Muhajirin ke Habasyah dan kemudian hijrah ke Madinah. Di saat hijrah ke Madinah, ia tidak membawa bekal apapun. Semua yang ia miliki di tinggal di Mekkah.

Ketika Rasulullah mempersaudarakan antara sahabat Muhajirin dengan sahabat Anshor, Abdurrahman bin Auf dipersuadarakan dengan Sa'ad bin al-Rabi'ah al-Anshari. Semua dilakukan untuk saling membantu, terutama sahabat Muhajirin yang telah berkorban meninggal tanah kelahiran dan harta benda mereka.

Begitu tiba di Madinah, Sa'ad berkata kepada Abdurrahman, "Wahai saudaraku, aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya. Silahkan pilih separuh hartaku dan ambillah, dan aku mempunyai dua istri, pilihlah salah satu yang menurut anda lebih menarik dan aku akan ceraikan dia supaya anda bisa memperistrinya." Abdurrahman pun menjawab, Semoga Allah memberkati anda, istri anda dan harta anda. Tunjukkanlah jalan menuju pasar.

Jawaban Abdurrahman bin Auf kemudian menjadi fenomenal. Menjadi inspirasi bagi pebisnis terutama dari kalangan muslim. Ia melihat kondisi pasar Madinah yang dulunya dikuasai oleh Yahudi. Setelah mengamati kondisi perekonomian di sana. Abdurrahman membentuk strategi dan taktik bisnis. Dengan bantuan sahabat Ansharnya, Abdurrahman membeli tanah di pasar tersebut dan membolehkan para pedangan berjualan di tempat itu.

Dalam waktu singkat lahirlah pasar muslim pertama di kota Madinah. Pasar muslim ini memberikan keleluasaan kepada kaum muslimin dalam menerapkan aturan ekonomi Islam tanpa harus takut diganggu oleh kepentingan bisnis Yahudi. Dari sana Abdurrahman memperlihatkan kelihaiannya dalam membangun bisnis dari nol hingga sukses.

Allah Swt lebih mencintai ummatnya yang memberi. Allah Swt. mengecam ummat yang hanya berpangku tangan. Allah Swt enggan kepada ummat yang hanya menunggu bantuan sembalo dari orang lain.

Semoga Allah Swt. bersama kita saat ini.

Sumber Bacaan:
TARMIZI TAHIR
Pembina Ma'had Aly As'adiyah
dan Dosen IAI As'adiyah

No comments:

Post a Comment