Saturday, May 9, 2020

UJE MENUJU CAHAYA

Masih ingat sosok Ustadz Jefri Al-Bukhari? atau yang lebih familiar disapa "UJE" yang dalam setiap untaian hikmah dan dakwah yang ia sampaikan menyejukkan hati. Dia tidak suka mencaci apalagi kasar dalam menyampaikan dakwah. Di tanggal 26 April 2020, tepat 7 tahun kepergian almarhum Uje. 

Perjalanan dakwah Uje begitu dahsyat, penuh gejolak dan lika-liku. Dari proses pergulatan batin yang sangat luar biasa yang ia alami hingga akhirnya ia menemukan kehidupan yang tenang dan menentramkan. Kembali kepada Allah Swt. Ditengah kelam kehidupannya, Uje mampu kembali berdiri tegak. Ditengah jerat kemaksiatan hidupnya, Uje sanggup melepaskan diri. Hidayah Allah telah membuatnya tampil sebagai manusia baru dan selanjutnya menberkan manfaat untuk umat.

Uje seorang dai muda bertalenta, cerita hidupnya, Metode dakwahnya, cara berkomunikasi, kesyahduannya dalam melantunkan ayat-ayat suci al-Qur'an dan Sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. hingga mode dan gaya berbusananya seolah menjadi satu paket yang membuat dirinya dikagumi umat. Bahasa yang membumi yang ia pergunakan, membuat tidak ada jarak antara dirinya dengan umat. Kisah hidupnya yang begitu luar biasa telah banyak menginspirasi orang untuk kembali ke jalan lurus.

Pada artikel kali ini, kami akan menyajikan beberapa hal, kilas balik terkait dengan keberhasilan Uje dalam menyampaikan dakwah. Belajar dari perjalanan hidup yang pernah di alami Uje dari sosok yang bisa dibilang sebagai pecandu Narkoba hingga akhirnya hidayah Allah datang mengubah segalanya menjadi lebih baik. Ia menjadi panutan umat. 
  1. Umrah, titik awal perjuangan itu dimulai dari perjalanannya menunaikan ibadah umrah bersama ibunda tercinta, dengan kondisi Uje yang masih labil dan rapuh, ia menemukan hidayah di hadapan pusara Nabi. Uje mengalami beberapa peristiwa yang membuatnya sadar akan dosa-dosa yang telah ia lakukan sebelumnya. Sang ibu mengajak Uje ke Raodah dengan penuh harapan dan optimisme agar anaknya sembuh. setelah itu Uje keluar menuju Makam Rasulullah Saw dan bershalawat, begitu ia keluar dari pintu makam Nabi, rasanya seperti ada yang menariknya dengan sangat kuat kemudian melemparnya ke tembok hingga ia terpelanting. disitu ia menagis terisak-isak. Dan setelah di depan Baitullah ia bersandar seraya menengadahkan kedua tangannya memohon ampunan kepada Allah Swt. "Ya Allah, seandainya sepulang dari tanah suci saya tetap melakukan dosa lagi, sebaiknya dicabut saja nyawa saya, namun seandainya saya mempunyai manfaat untuk orang lain, saya mohon agar disembuhkan."
  2. Bidadari Surga, ibu dan istri yang telah menjadi inspirasi, pendorong dan penyemangat Uje dalam melaksanakan dakwah. Dalam proses penyembuhan ketergantungannya pada narkoba dan penyakit paranoidnya, Uje membawa Pipik ke rumah dan memperkenalkannya kepada sang Bunda, Umi Tatu. Di saat kedatangan kedua kalinya, mereka meminta restu untuk menikah. Kala itu sang Bunda terkejut. Betapa tidak, Uje belum sembuh dari ketergantungan obat, badannya kurus kering dan tidak mempunyai pekerjaan pula, tetapi mengapa ada gadis bersedia menikah dengannya. Itulah dipikiran ibunda Uje waktu itu. Kemudian, untuk meyakinkan, ibunda Uje bertanya kepada Pipik apakah benar-benar mau menerima Uje dengan kondisi yang seperti ini? Pipik menjawab dengan cukup tegas bahwa ia sudah yakin dengan keputusannya untuk menikahi Uje. Akhirnya ibunda Uje bersedia memberikan restu dengan mengajukan empat persyaratan kepada Pipik. Pertama, tidak boleh meninggalkan sholat lima waktu. Kedua, bersedia mengenakan pakaian muslimah (berjilbab). Ketiga, membantu menyembuhkan Uje dari ketergantungannya. Keempat, harus bersabar saat Uje sedang marah-marah. Dan rupanya Pipik menyanggupi semua persyaratan tersebut. Kehidupan mereka jalani dengan penuh perjuangan dan kesabaran, mereka memiliki Ibu yang sangat menyayangi mereka berdua dan sebagai Istri, Pipik tidak bosan-bosan selalu membantu suaminya untuk keluar dari masalahnya. Mereka sama-sama saling belajar menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing hingga akhirnya Uje menjadi sosok yang dikagumi di mata keluarga.
  3. Guru Spritual, selain dukungan dari bidadari surga, Uje menjadi sosok yang di gemari dan dikagumi umat juga mendapatkan bimbingan dari sang guru spritual, salah satunya adalah Ayah Oong, seorang sosok yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk semua murid-muridnya tanpa membeda-bedakan. 
  4. Asatidz, Uje memiliki banyak teman se-profesi yang juga banyak memberikan support dan masukan sehingga ia bisa menjadi pendakwah yang sangat luar biasa. Kemampuan berdakwah tesebut tidak ia dapatkan begitu saja, itu semua berkat teman-teman dan para guru-guru yang telah membimbingnya dengan sangat luar biasa pula. Uje berdakwah menggunakan metode dakwah kultural, ia memakai bahasa yang sangan informal, ia berdakwah lewat lagu-lagu Islam dan sholawatan, serta dalam berdakwah ia menyentuh komunitas motor gede.
Demikian, apa yang telah dilalui oleh Uje merupakan perjalanan yang sangat luar biasa, semoga manfaat untuk semuanya dan bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda. 
Sumber Bacaan:
  1. M. Habibah, Seribu Cerita Berjuta Makna Darimu Uje, 2013
  2. Ust. Jefri Al-Buchori, Untaian Hikmah Untukku Uje, 2013
  3. Arief Rakhman Kurniawan, Catatan Perjalanan Uje, 2013
  4. Tegus Susanto, In Memoriam Ust. Jefri Al-Buchari; Mengenal lebih dekat sang Ustadz, 2013

No comments:

Post a Comment